Pergunu DIY –Kalasan– Pertanian menghasilkan bahan baku atau sumber energi. Pertanianpun menjadi peluang usaha, bisnis, dan tambang uang. Di Jepang, Amerika, Australia, Belanda dan China petani menjadi profesi top muda mudi. Ambilah saja Australia contohnya. Petani di negara Kangguru tesebut bisa mengantongi 14 juta/ bulan.
Pertanian kita belum menjadi bidang profesi tujuan muda-mudi ibu pertiwi. Profesi tertua ini belum dapat menjanjikan penghasilan yang baik bagi generasi muda Indonesia. Hanya soal waktu profesi pertanian yang terpinggirkan saat ini kelak menjadi potensial penentu kekuatan pembangunan esok kemudian menjadi profesi bergengsi yang digeluti generasi.
Produk-produk pertanian menopang ketahanan pangan utama masyarakat. Pertanian bukan pekerjaan kampungan. Mensejahterakan dan menjadi kaya pelakunya sangatlah terbuka. Gestianus Sino contohnya, pemuda kreatif NTT yang berhasil mengelola 1000 m2 lahan pertanian garapanya. Omset penjualan produknya tidak kurang dari Rp 232 juta/ tahun.
Stake holder pertanian diperlukan saling berhubung, berkontribusi, dan silih mengambil atau memberi manfaat. Jumlah pekerja petani mendominasi meski belum menjadi pekerjaan idaman kaum muda pun sarjana sekalipun. Namun banyak fihak berkepentingan dibidang strategis ini.
Mengurai perkara satu-persatu berikutnya menghadirkan jalan keluarnya. Tiada fase pertanian yang bebas masalah. Mulai dari pra tanam, masa tanam, masa pemeliharaan, masa panen dan pascanya syarat masalah. Teknologi dan praktik-praktik pertanian kita masih sederhana.
Penanaman padi dalam skala 1000 m2 investasi yang dikeluarkan 5 kg benih,- dan outputnya petani mendapati hasil produksinya 6 kuintal gabah selama 120 hari masa tanam. Maka dengan demikian petani memperoleh untung dari usahanya. Demikian diungkap Suradi petani kawakan padi Sanden Kalasan Sleman.
Petani ikan nila dalam skala 1000 m2 dengan investasi bibit 100.000 larva dan outputnya petani mendapati panenanya 1 ton nila konsumsi selama tiga bulan produksi. Maka seperti itu petani mendapati untung dari usahanya. Demikian dikisahkan Menjeng petani ikan Jumbleng Selomartani Kalasan.
Usaha budidaya kambing domba dengan investasi 20 ekor. Output usaha peternak briding selama 24 bulan pemeliharaan mendapati hasil budidayanya 120 kambing. Maka begitu peternak mendapati untung dari usahanya. Demikian dituturkan Faiz Fa direktur Gajahwong Dairy Goat Farm ditengah-tengah kesibukanya merawat kambing di Ledok Timoho Kota Yogyakarta, Rabu (19/05/2021).
Petani adalah investor anti krisisi. Tak pernah berhenti meski dalam pandemi, pun krisis ekonomi. Pertanian menjadi mata pencaharian yang baik. Bertani, berkebun, peternak memberi keuntungan uang dan non uang bagi pelakunya. Makmur hidupnya, sehat badanya, dan bahagia hatinya.
Tiada larangan petani kaya. Kesejahteraan tercapai dengan segala konsekuensinya. Menanam kemudian memanen. Berinvestasi kemudian dapati deviden. Banyak menanam banyak panenan. Dari pertanian menjadi kaya itu bisa. Penguatan dan peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan manajemen pengelolaan bagi para tani adalah jalan lapang mewujudkan petani yang kaya dan the real heroes, penolong negeri. (Ozan)