Guru-guru Diponegoro Studi Tiru Madrasah Internasional

Guru Diponegoro Guru Afkaaruna Berpadu
Guru Diponegoro Guru Afkaaruna Berpadu

Pergunu DIY –Pakem– Guru-guru Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro belum lama ini melaksanakan studi tiru, Selasa 2/11/21. Kerabat kerja dalam kegiatan tersebut KH Syakir Ali MSi, KH Saliman SAg, KH Zaidun Lc MA, Ahmad Ihsan MPd, Siti Fatonah MPd, Rofiq Anwar MSi, Alvian Mangkunegara dan Fauzan Satyanegara. Rombongan diterima sohibul bait KH Samsul Ma’arif Mujiharto SFil MA Head of Abdul Djalil Sibaweh Foundation dan Yasfi Kandias SPsi, Secretary  of Afkaaruna Islamic School Jl Kaliurang KM 12,5 Pelem Harjobinangun Pakem Sleman.

Ramah tamah hangat dan akrab. Perkenalan, maksud dan tujuan studi tiru disampaikan KH Syakir Ali MSi secara ringkas dan jelas. Diponegoro memiliki potensi dan berazam meniru pendidikan Afkaaruna Islamic School. Modal sosialnya memiliki akses dan sumberdaya insaniyah. Tersedia potensi lahan pengembangan Madrasah Aliyah, MA. Target mutu internasional. Nama MA tidak perlu dengan unggulan yang penting mampu membangun kerja sama dengan berbagai fihak. 

Ketua Yayasan Abdul Djalil Sibaweh Samsul memaparkan sistem pendidikan Afkaaruna RA, MI dan MTs. Mendirikan madrasan perlu teman, tim yang solid. Samsul berharap dua tiga empat kali MA Diponegoro lebih baik dari Afkaaruna. Pengalaman Afkaaruna merintis sekolah baru tidak boleh tidak punya nilai beda, brand & branding, yang akan dikembangkan. Identitas pendidikan Afkaaruna nampak terbentuk setelah tiga-empat tahun, “DNA” Afkaaruna baru ketemu.

Afkaaruna memulai dari banyak referensi sekolah. Studinya di berbagai tempat; Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Bogor dll. Samsul menginformasikan macam-macam sekolah internasional, baik yang mirip, setengah, dan benar-benar sekolah internasional. Harganya internasional namun esensinya sekolah biasa juga ada. Afkaaruna salah satu dari dua sekolah Islam di Yogyakarta yang tergabung di asosiasi sekolah internasional yang nota benenya didominasi sekolah China. Menjadi anggota asosiasi cepat mengetahui pergerakan pendidikan dan pemikiran pakar kurikulum dunia.

Madrasah Afkaaruna tidak memakai label internasional. Komposisi kurikulumnya nasional, lokal, dan internasional; Kementerian Agama, kitab turat pesantren, dan Cambridge untuk Matematika dan Sains. Cetak biru dokumen kurikulum Afkaaruna ruhnya adalah NU; berfikirnya, penyelenggaraanya, dan goal-nya. Barokah nderek Nahdlatul Ulama, NU. Tidak perlu “bosa-basi” menstruktur mata pelajaran. Muatan pelajaran perlu dikelola termasuk durasi waktunya. Demikian aku Samsul yang juga Dosen Filsafat UGM.

Pelajaran klasik sperti kitab Ala-la, Wasoya, Kitabah, Insya’ dll diajarkan Afkaaruna. Buku daras dan amaliah santri disusun menjadi pegangan civitas madrasah. Pendidikan akhlak ditempuh melalui mekanisme pembiasaan. Ketertiban ditegakkan. Pengkondisianya berproses harian. Terdapat mini lembaga “mahkamah agung”, kasasi, amnesti dll sebagai instrumen operasi pembentukan budaya santri. Murid baru mendapatkan fasilitasi matrikulasi berbahasa asing, New Zeland Method. Choaching bahasa Inggris dua bulan warga baru santri Afkaaruna bisa berbahasa Inggris. Bj