Ketika Belajar Jadi Menyenangkan: Rahasia di Balik Pendekatan Deep Learning

- Penulis

Senin, 14 Juli 2025 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

3 Prinsip Deep Learning

Pendekatan deep learning dalam pendidikan tidak hanya fokus pada metode atau teknik tertentu, tetapi juga melibatkan tiga prinsip yang saling terkait: meaningful learningmindful learning, dan joyful learning.

Ketiga prinsip ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan mampu memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing prinsip tersebut:

1. Meaningful Learning

Meaningful learning atau pembelajaran bermakna adalah pendekatan yang menekankan pentingnya keterkaitan antara pengetahuan baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.

Tujuan utama dari pembelajaran bermakna adalah agar siswa dapat melihat bagaimana materi yang dipelajari relevan dengan kehidupan mereka, sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan signifikan.

Dengan cara ini, siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga dapat mengaitkan konsep-konsep baru dengan hal-hal yang sudah mereka ketahui, membuat pemahaman mereka lebih dalam.

Karakteristik Meaningful Learning:

  • Keterhubungan Konseptual: Siswa memahami hubungan antara konsep yang baru dipelajari dengan konsep-konsep lain atau dengan pengalaman nyata.
  • Relevansi: Pembelajaran bermakna sering kali terkait langsung dengan kehidupan siswa, baik secara pribadi maupun profesional, menjadikan materi lebih berguna dan penting.
  • Internalisasi Pengetahuan: Siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi memahami konsep secara mendalam sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai situasi.
Baca Juga :  Anak Zaman Sekarang

2. Mindful Learning

Mindful learning atau pembelajaran dengan kesadaran penuh menuntut siswa untuk terlibat sepenuhnya dalam proses belajar dengan perhatian yang utuh. Pembelajaran ini tidak hanya menekankan pada hasil akhir, tetapi juga memberi perhatian besar pada proses yang dilalui siswa.

Dalam *mindful learning*, siswa diminta untuk fokus, melibatkan diri secara mental dan emosional, serta memberi perhatian penuh terhadap materi yang sedang dipelajari tanpa terganggu oleh faktor eksternal. Pembelajaran ini mengajarkan pentingnya kesadaran dan refleksi dalam belajar.

Karakteristik Mindful Learning:

  • Kehadiran Penuh: Siswa hadir secara menyeluruh dalam setiap aspek pembelajaran -mental, fisik, dan emosional- dengan memberikan perhatian penuh terhadap apa yang sedang mereka pelajari.
  • Refleksi: Siswa dianjurkan untuk mengevaluasi pemahaman mereka, mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi, dan mencari cara untuk mengatasinya, yang meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi.
  • Fleksibilitas Berpikir: *Mindful learning* mengajak siswa untuk terbuka terhadap pendekatan baru dan cara berpikir yang beragam, mendorong mereka untuk berpikir lebih kreatif dan kritis.
Baca Juga :  Keajaiban Sholawat Burdah dalam Perang Jawa: Karomah Pangeran Diponegoro di Rawa Pening

3. Joyful Learning

Joyful learning atau pembelajaran yang menyenangkan bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang positif dan penuh motivasi. Dalam pendekatan ini, siswa belajar dalam suasana yang tidak menakutkan dan justru menggairahkan mereka untuk lebih aktif terlibat.

Pembelajaran yang menyenangkan melibatkan aktivitas yang interaktif, eksploratif, dan kolaboratif, yang mampu menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan suasana yang menyenangkan, siswa lebih termotivasi dan merasa lebih nyaman dalam belajar.

Karakteristik *Joyful Learning*:

    • Antusiasme dan Motivasi: Siswa lebih bersemangat untuk belajar ketika metode dan materi yang digunakan sesuai dengan minat dan keinginan mereka, menciptakan rasa ingin tahu yang lebih besar.
    • Pembelajaran Kolaboratif: Aktivitas yang melibatkan kerja sama antar siswa, seperti permainan edukatif atau proyek kolaboratif, menjadikan pembelajaran lebih seru dan menyenangkan.
    • Lingkungan Belajar yang Positif: Suasana kelas yang mendukung, inklusif, dan menghargai keberagaman cara belajar membuat siswa merasa diterima dan dihargai, yang penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Berita Terkait

Keajaiban Sholawat Burdah dalam Perang Jawa: Karomah Pangeran Diponegoro di Rawa Pening
Patok Duga Penguat Daya Ungkit Mutu Lembaga
Rakernas V di Jawa Barat PW Pergunu DIY Menggelindingkan 4 Usulan
Meneladai Sosok Kiyai Pejuang Abdul Chalim Leuwimunding
Meneliti Unsur-unsur Hadis
TEKNIK AMALAN JUM’AT TERAKHIR BULAN RAJAB
PENDATAAN ANGGOTA PERGUNU D.I. YOGYAKARTA
PERDEBATAN HUKUM PUASA RAJAB
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 20:09 WIB

Keajaiban Sholawat Burdah dalam Perang Jawa: Karomah Pangeran Diponegoro di Rawa Pening

Senin, 14 Juli 2025 - 18:47 WIB

Ketika Belajar Jadi Menyenangkan: Rahasia di Balik Pendekatan Deep Learning

Selasa, 19 September 2023 - 22:15 WIB

Patok Duga Penguat Daya Ungkit Mutu Lembaga

Jumat, 16 Juni 2023 - 14:13 WIB

Rakernas V di Jawa Barat PW Pergunu DIY Menggelindingkan 4 Usulan

Kamis, 15 Juni 2023 - 12:54 WIB

Meneladai Sosok Kiyai Pejuang Abdul Chalim Leuwimunding

Berita Terbaru

Opini

Membongkar Kesalahan Logika dalam Kritik Terhadap NU

Kamis, 6 Nov 2025 - 11:48 WIB