Penyesuaian Kegiatan Ramadhan di Pondok Pesantren: Kajian Kitab dan Pembelajaran Sekolah Selama Bulan Suci

- Penulis

Sabtu, 25 Januari 2025 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SMP Diponegoro Depok Juarai Lomba Esai Madipo Fest'22

SMP Diponegoro Depok Juarai Lomba Esai Madipo Fest'22

Pergunu DIY-Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Islam, dan bagi pondok pesantren salaf, bulan ini merupakan kesempatan untuk memperdalam ilmu agama melalui kajian kitab kuning sambil tetap menjaga keseimbangan dengan pendidikan formal. Penyesuaian yang tepat antara kegiatan pendidikan dan ibadah selama bulan suci sangat penting agar santri dapat memperoleh manfaat maksimal dari kedua aspek tersebut.

1. Penyesuaian Jadwal Akademik dan Kajian Kitab Kuning
Pondok pesantren salaf yang juga memiliki sekolah formal perlu mengatur jadwal yang mengintegrasikan kegiatan akademik dengan kajian kitab kuning. Berikut beberapa penyesuaian yang direkomendasikan:

  • Jadwal Belajar Formal yang Disingkat: Selama Ramadhan, proses pembelajaran formal bisa disesuaikan dengan durasi yang lebih singkat, seperti:
    • Pagi (07.30 – 11.30): Mata pelajaran formal.
    • Sore: Kajian kitab kuning atau ibadah.
  • Penguatan Kajian Kitab Kuning pada Malam Hari: Kajian kitab kuning yang biasanya dilakukan secara rutin dapat dialihkan atau diperkuat setelah tarawih untuk memberikan waktu lebih bagi santri yang mengikuti pendidikan formal di pagi hari.
  • Libur Kajian dan Sekolah Sesuai Surat Edaran: Mengacu pada edaran Menteri Pendidikan, jadwal libur sekolah formal adalah sebagai berikut:
    • 27 Februari – 5 Maret 2025: Libur awal Ramadhan.
    • 25 Maret – 30 Maret 2025: Libur akhir Ramadhan.
    • 31 Maret – 8 April 2025: Libur Idulfitri.
      Namun, pondok pesantren tetap dapat melaksanakan kajian kitab pada waktu-waktu ini, disesuaikan dengan kebutuhan santri.

2. Jadwal Harian untuk Santri Pesantren Salaf
Berikut contoh jadwal harian yang mengintegrasikan pendidikan formal dan kajian kitab kuning selama Ramadhan:

  • 04.30 – 05.30: Shalat Subuh berjamaah dan tadarus Al-Qur’an.
  • 05.30 – 07.00: Kajian kitab kuning pagi.
  • 07.30 – 11.30: Kegiatan sekolah formal.
  • 11.30 – 13.00: Istirahat dan shalat Dzuhur berjamaah.
  • 13.30 – 15.00: Kajian kitab kuning siang (tema-tema ringan).
  • 15.30 – 16.30: Kegiatan sosial atau persiapan berbuka puasa.
  • 17.30 – 18.30: Buka puasa bersama dan shalat Maghrib berjamaah.
  • 19.00 – 20.30: Shalat tarawih berjamaah dan ceramah singkat.
  • 20.30 – 22.00: Kajian kitab kuning malam (tema mendalam seperti fiqh puasa, tafsir, atau tasawuf).
Baca Juga :  Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MTs Nur Iman Mlangi Selenggarakan Muhadhoroh 4 Bahasa

3. Materi Kajian Kitab Selama Ramadhan
Pondok pesantren salaf memiliki berbagai kitab kuning yang dapat menjadi bahan kajian selama Ramadhan. Beberapa materi yang dapat dipilih adalah:

  • Kitab Fiqh: Membahas bab puasa dan ibadah Ramadhan, seperti kewajiban, sunah, dan hukum-hukum terkait.
  • Kitab Tafsir: Membahas tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan keutamaan Ramadhan, zakat fitrah, dan Idulfitri.
  • Kitab Hadits: Hadits-hadits tentang keutamaan puasa, tarawih, sedekah, dan amalan sunnah lainnya.
  • Kitab Tasawuf: Fokus pada aspek spiritualitas, seperti pengendalian hawa nafsu dan memperbaiki akhlak selama Ramadhan.

4. Sinergi Antara Pesantren dan Sekolah Formal
Sekolah formal di pesantren salaf perlu bekerja sama dengan pengurus pesantren untuk mengatur jadwal yang tidak berbenturan antara pengajaran formal dan kajian kitab. Penyesuaian ini bisa dilakukan dengan:

  • Penyelarasan Jadwal: Memastikan jadwal pembelajaran formal dan pengajian kitab kuning tidak berbenturan.
  • Kolaborasi Materi Keagamaan: Memasukkan materi keagamaan, seperti fiqh atau sejarah Islam, dalam pembelajaran formal.
  • Pendampingan Santri: Memberikan pendampingan kepada santri agar tetap dapat mengikuti kajian kitab kuning sekaligus menyelesaikan kegiatan sekolah formal.
Baca Juga :  GURU BISA MENJADI KONTEN KREATOR

5. Kegiatan Tambahan untuk Santri Sekolah Formal
Selain mengikuti pembelajaran formal dan kajian kitab kuning, santri yang juga bersekolah formal dapat diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tambahan, seperti:

  • Pesantren Kilat Khusus Ramadhan: Kegiatan yang fokus pada fiqh praktis, seperti tata cara berpuasa, shalat tarawih, dan doa-doa Ramadhan.
  • Pelatihan Dakwah dan Ceramah: Santri dilatih untuk menjadi pembicara dalam ceramah singkat, baik di dalam pesantren maupun di masyarakat sekitar.
  • Praktik Pengabdian Masyarakat: Melakukan kegiatan sosial seperti mengajar anak-anak di lingkungan sekitar atau membantu program keagamaan desa.

6. Manfaat Penyesuaian untuk Pesantren Salaf
Melalui penyesuaian jadwal dan kegiatan ini, pondok pesantren salaf dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

  • Mengoptimalkan Waktu: Ramadhan digunakan sebaik mungkin untuk memperkuat penguasaan kitab kuning dan pengembangan spiritual.
  • Menjaga Keseimbangan: Santri tetap memperoleh pendidikan formal tanpa mengabaikan nilai-nilai agama yang diajarkan dalam kajian kitab kuning.
  • Meningkatkan Kualitas Santri: Santri diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai agama dengan lebih mendalam selama bulan Ramadhan, memperkaya keilmuan dan spiritualitas mereka.

Dengan penyesuaian yang tepat, pondok pesantren salaf yang memiliki sekolah formal dapat memaksimalkan keberkahan bulan Ramadhan, sekaligus menjaga kualitas pendidikan formal dan pengajian kitab kuning bagi para santri. (Faozi)

Berita Terkait

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai
Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat
Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka
Dari Kelas ke Lapangan: SMK Diponegoro Depok Wujudkan Ilmu Jadi Aksi Nyata
Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim
Langkah Teguh MADIPO Mewujudkan Generasi Muda Siap Hadapi Tantangan Global
Mereka Bilang Santri Sulit Masuk PTN, MA Diponegoro Membantahnya!
Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Maksum Wafat, Dunia Pesantren Kehilangan Sosok Ulama Perempuan Kharismatik
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 14:50 WIB

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai

Selasa, 19 Agustus 2025 - 12:55 WIB

Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:17 WIB

Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:22 WIB

Dari Kelas ke Lapangan: SMK Diponegoro Depok Wujudkan Ilmu Jadi Aksi Nyata

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:39 WIB

Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB