Pergunu DIY-Gunungkidul, 22 Februari 2025 – Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Gunungkidul sukses menggelar Workshop Implementasi Sekolah/Madrasah Ramah Anak di PKBM Bina Warga, Siyono, Logandeng, Playen. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kepala sekolah, guru, serta berbagai tokoh NU sekitar. Workshop ini juga menjadi ajang silaturahim antara PW PERGUNU DIY dan PC PERGUNU se-DIY.
Antusiasme dan Partisipasi Peserta
Peserta workshop berasal dari berbagai lembaga pendidikan di Gunungkidul, antara lain:
- SMP Persiapan Semanu
- MTs Darul Qur’an Wal Irsyad
- MA Nurul Quran
- MI YAPPI Karangtritis Tepus GK
- MTs Al Mumtaz
- MI YAPPI Ngunut
- MTs PDHI Girikarto
- SMK Ma’arif Playen
- MI YAPPI Putat Playen
- MTs Al Jauhar
- MA Darul Qur’an Wal Irsyad
- MA Al I’anah Playen
- MI YAPPI Tanjung
- MI YAPPI Klepu
- MTs Al-I’anah Playen
- SDN Karangtengah
Selain itu, dari PW PERGUNU DIY hadir Kyai Syamsul sebagai Ketua, serta Fauzan dan Ahmad Faozi sebagai Sekretaris dan Wakil Sekretaris. Kegiatan ini berjalan dengan khidmat dan memberikan kesan mendalam bagi para peserta.
Paparan Pemateri: Membangun Sekolah Ramah Anak
Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ahmad Baliya Eka, S.Psi., MA, dan Durrotul Yatimah, M.Pd., yang juga merupakan perwakilan dari PW PERGUNU DIY. Mereka membahas konsep serta strategi implementasi sekolah/madrasah ramah anak guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, nyaman, dan inklusif.
Dalam paparannya, Durrotul Yatimah menekankan pentingnya landasan hukum dan agama dalam penerapan sekolah ramah anak, di antaranya:
- Pasal 28 UUD 1945: “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
- Surah An-Nisa: 9: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
Konsep Sekolah Ramah Anak
Sekolah ramah anak harus memenuhi beberapa aspek penting, yaitu:
- Aman, Bersih, dan Sehat – Lingkungan yang nyaman bagi peserta didik.
- Peduli Lingkungan Hidup – Sekolah yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
- Menjamin dan Memenuhi Hak-Hak Anak – Tidak ada kekerasan atau diskriminasi.
- Mendukung Partisipasi Anak – Anak terlibat aktif dalam kegiatan sekolah.
Komponen utama sekolah ramah anak mencakup kebijakan dan aturan, sarana prasarana, proses pembelajaran yang inklusif, tenaga pendidik yang kompeten, serta partisipasi orang tua dan masyarakat.
Permasalahan dan Solusi dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Dalam sesi diskusi, beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan sekolah ramah anak turut dibahas, di antaranya:
- Body shaming: Solusi melalui edukasi dan pemberian sanksi yang mendidik.
- Anak dominan/agresif: Pendekatan psikologis dan bimbingan karakter.
- Anak minder/inferior: Menciptakan lingkungan suportif dan pemberian motivasi.
- Orang tua kurang peduli atau terlalu protektif: Meningkatkan komunikasi antara sekolah dan orang tua.
- Ghosob/barang hilang: Menanamkan nilai kejujuran dan aturan yang tegas namun edukatif.
- Tidur di jam pelajaran karena kelelahan: Guru memahami kondisi santri dan mengelola jadwal lebih baik.
- Anak berkebutuhan khusus (ABK): Menggunakan metode pembelajaran yang lebih adaptif.
Halaman : 1 2 Selanjutnya









