Meneropong Pendidikan Masa Depan yang Bermutu, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional

Pergunu DIY-Konsultan pendidikan internasional, Dwi A Yuliantoro PhD menyajikan secara apik desain pendidikan masa depan yang bermutu, berkarakter dan berdaya saing internasional dengan menukil perkataan Prof Baharudin Jusuf Habibe bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. SDM yang unggul dan berdaya saing akan mengantar Indonesia sejajar dan disegani bangsa lain.

Untuk bisa berdaya saing internasional tidak kemudian menjadi bangsa lain namun bagaimana menjadi bangsa sendiri yang beradab, bermutu dan unggul. Ciri keindonesiaan patut ada pada anak-anak Indonesia sehingga mereka berdaya dikancang persaingan internasional yang tetap menjunjung tinggi jati diri bangsa Indonesia lagi mampu memenangi masadepan yang gemilang.   

Generasi sekarang sudah pasti memiliki 21st century skill. Yaitu pertama ketrampilan belajar untuk berfikir kritis, kreatif, bekerja sama dan berkomunikasi. Kedua generasi sekarang mesti literatif terhadap informasi, media dan teknologi. Ketiga generasi sekarang hendaklah memiliki keterampil hidup yang luwes, memimpin, inisiatif, produktif dan benar berjejaring.      

Peradaban diturunkan dari kata beradab yang kata dasarnya adab. Orang-orang yang memiliki peradaban ialah orang-orang yang beradab yakni bilamana individu-individu tersebut memiliki adab.  Orang yang beradab sudah barang tentu berilmu. Tidak sebaliknya. Maka sekolah atau madrasah krusial membentuk dan mengembangkan adab kemudian ilmu.

Guru bukan sekedar pengajar atau dosen. Guru memiliki peran penuh kunci melahirkan sumber daya manusia yang uggul. Guru ialah pembuka kegelapan dan pembawa cahaya penerang. Untuk menjadi guru perlu proses yang panjang. Tidak bisa instan, langsung menjadi. Sebagai pembawa penerang guru membutuhkan kepakaran, pengalaman dan refleksi untuk menuju kebrhasilan-keberhasilan misi pembelajaran.

Diera super smart society kegiatan pembelajaran didesain dalam rangka mencari, menguatkan atau bahkan menciptakan pengetahuan baru.  Untuk keberhasilan pembelajaran interaksi harus tinggi dengan jalan kolaborasi, menjaga komitmen dan konsistensi.

Filosofi Jawa mengingatkan bahwa guru merupakan orang yang di gugu dan ditiru. Digugu, didengar karena kebijakanya dan ditiru karena akhlak dan budi pekertinya yang mulia. Kebijakan dan kemuliaah guru dibangun dari proses panjang melalui refleksi terhadappengetahuan, pengalaman dan keahlian. Diera masyarakat supercerdas sekarang ini guru henda memiliki kompetensi sehinngga digugu dan ditiru.

Pendidikan masa depan yang bermutu, berkarakter dan berdaya saing intnernasional menunt guru berkompeten. Yakni guru yang mampu mengintegrasikan teknologi, pedagogi dan pengetahuan. Memiliki pengetahuan dasar teknologi, mampu menggunakan metode dan strategi mengajar, menguasai materi ajar, mampu menggunakan teknologi untuk tujuan pembelajaran dan relevansinya dengan materi ajar, cakap menggunakan metode pengajaran yang tepat dan mahir dalam menjalankan strategi pembelajaran.

Rukun keberhasilan pembelajaran ada lima yakni; santri, kegiatan belajar mengajar, guru, kurikulum dan lingkungan. Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang bermutu interaksi panca keberhasilan pembelajaran harus kuat.

Kepada hadirin Dwi A Yulianto memberikan tips penting bahwa untuk menjadi guru yang bermutu dan berkarakter hendaknya guru berdaya dan kritis. Belajar merupakan upaya kolaboratif antara guru dan santri untuk menciptakan pengetahuan. Dan pendidikan adalah jalan pembebasan yang penuh dialog, kasih sayang dan nilai-nilai.

Warga dunia sedang bersiap menyambut peradaban dunia masa depan. Dalam bahasa agama kita sedang menuju dan berusaha untuk dapat menjumpai dunia yang baik dan akhirat yang baik pula, kebahagiaan di dunia dan sekalian kebahagiaan di negeri akhirat.

Diketahui bahwa pada 7 Agustus 2024 di Auditorium Kampus Al Azhar Sleman Jl Padjajaran Sinduadi Sleman diselenggarakan seminar nasional pendidikan. Sebagai Pembicara ialah Komite III DPD- MPR RI, Drs H A Hafidh Asram MM dan Konsultan Pendidikan Internasional, Dwi Agus yuliantoro PhD. Seminar nasional ini dihadiri guru-guru NU dari LPMNU, Pergunu, tokoh dan pemerhati pendidikan D.I. Yogyakarta. Bj