Pergunu DIY, Sleman – Di sebuah ruang tamu sederhana, seorang ibu memandang anaknya yang sedang membuka Al-Qur’an sambil menyalin tugas sekolah di buku catatan. Dalam hatinya terlintas harapan: semoga anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak, dan mampu berdiri tegak di zaman yang terus berubah ini.
Namun harapan itu tentu tak cukup hanya dengan niat. Diperlukan lingkungan yang baik, pendidikan yang tepat, dan orang-orang yang siap membimbingnya. Di sinilah MA Diponegoro hadir—sebagai tempat tumbuh, bukan hanya tempat belajar.
MA Diponegoro: Lebih dari Sekadar Madrasah
Terletak di lingkungan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, MA Diponegoro bukan hanya madrasah aliyah biasa. Ia adalah rumah kedua bagi puluhan santri dari berbagai penjuru daerah yang ingin menempuh pendidikan formal sekaligus memperdalam ilmu agama.
“Anak saya dulunya agak pemalu, kurang percaya diri. Tapi setelah mondok di sini, saya lihat dia berubah—lebih mandiri, lebih sopan, dan punya semangat belajar tinggi,” ujar salah satu wali santri dalam testimoni singkatnya.
Di MA Diponegoro, pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan Sosiologi berjalan beriringan dengan pelajaran agama seperti Tafsir, Fikih, Akidah Akhlak, dan Hadis. Model pembelajaran yang integratif ini membuat santri tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kokoh dalam nilai-nilai spiritual.
Penulis : Dipadilaga
Editor : Rumi Risang
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya









