Pergunu DIY –DEPOK– Guru-guru madrasah dari berbagai latar akademik bidang studi berkomitmen melahirkan modul pembelajaran. Tekad tersebut lantaran guru-guru tamat mengikuti workshop dan sukses melakukan presentasi modul pembelajaran bersama Sari Oktafiana MA pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Satu pekan lamanya guru-guru berproses melunasi tagihan Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran yang diadakan pada 11/2/2023 secara daring. Guru merupakan sumberdaya utama pendidikan. Seyogyanya setiap guru memiliki karya up to date yang senantiasa menyegarkan keilmuan dan keterampilannya sehingga dapat menolong murid-murid untuk rajin belajar dan sukses.
Guru yang baik, berkompeten dan kreatif prasyarat terciptanya mutu pendidikan di segala lini; inputnya, prosenya hingga outcome pun outputnya. Worshop penyusunan modul ini mengajak para guru muda dengan keahlianya untuk berkarya turut membangun kemajuan dan peradaban.
Peserta worshop dari guru-guru Madrasah Aliyah (MA) Wahid Hasyim dan MA Dipongoro. Peserta berlatar dari berbagai disiplin keilmuan yakni guru Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, Fisika, Pendidikan Agama Islam, Biologi, dan Teknologi Informasi dan Komputer. Mereka telah merampungkan tagihan-tagihan worshop.
Sari Oktafiana MA yang merupakan wakil ketua PW Pergunu DIY dan juga penulis buku nasional Kurikulum Merdeka lihai mengawal peserta worshop. Materi workshop applicable dan memandu. Mulai dari konsep, prinsip, manfaat, teknik pembuatan mind map, outline, riset pendukung, konten, etiket penulisan, check re-check dan refleksi materi worshop tersaji apik dan mencerahkan.
Guru-guru peserta worshop telah berhasil menyusun modul. Modul “Studying Together English is Fun” oleh Fitri Yuliana, “Matrik Matematika Wajib Kelas XI” oleh Rindi Muktiana , “Struktur & Fungsi Sel XI” oleh Afrizka Premana Sari , “Menemukan Unsur-unsur Hadis ” oleh Fauzan Satyanegara , “Pembelajaran TIK” oleh Risyanto, dan “Momentum & Impulus” oleh Pinandita Afriwardani.
Kepada para penyusun modul ibu Sari memberi apresiasi dan masukan-masukan strategis. Bentuk-bentuk intruksi modul harus kuat, senantiasa menghadirka apersepsi tujuan dan manfaat-manfaat belajar, dan asesmen. “Jangan lupa untuk melaksanakan kegiatan refleksi. Lanjutkan penyusunan modul ini. Jangan berhenti!” Tegasnya
Pimpinan madrasah hendaknya konsen membentuk budaya dan menjaga ekosistem sekolah. Guru-guru terus difasilitasi sehingga bersemagat berkarya dan kreatif. “Perbanyak projec di setiap pembelajaran syukur sampai pada interdisciplinary program”. Imbuh ibu Sari yang juga menjadi tim perumus Kurikulum Merdeka Kemendikbud ini. bj