Pesan Hari Raya Masjid At-Taqwa

- Penulis

Jumat, 14 Mei 2021 - 14:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamaah Salat Idul Fitri Masjid At-Taqwa

Jamaah Salat Idul Fitri Masjid At-Taqwa

Pergunu DIY –Kalasan– Idul fitri merupakan hari kemenangan dan kejayaan. Hari kembalinya jiwa yang bersih dan suci. Pasca Ramadan momentum pembentukan jati diri dari pribadi bermutu rendah menjadi pribadi bermutu tinggi. Selamat dari perbudakan nafsu yang menghinakan dan menyesatkan. Demikian pesan-pesan khotib pada khutbah Hari Raya di Masjid At-Taqwa, Kamis (13/05/2021).

Rasa haru dan penuh ikhlas, kaum beriman melepas bulan Ramadan, bulan yang luhur dan mulia yang dipenuhi dengan ampunan dan karunia. Bacaan takbir, mengagungkan Allah Ta’ala dan tasbih, menyucikan nama-Nya dari segala sesuatu yang tidak layak pada-Nya bertalun-talun sahdu dari berbagai penjuru; rumah, gardu, musala, masjid, pondok pesantren dan lainya.

Idul Fitri hari yang agung. Kehadiranya dinantiakan segenap hamba beriman. Takbir, tahlil dan tahmid silih berganti, bergema di angkasa raya diucapkan dengan lisan yang fasih dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan. Rona wajah setiap muslim menampakkan kebahagiaan. Melukiskan kesan syukur yang kuat dan mengakar ke dalam jiwa yang suci.

Baca Juga :  Brieft Report Rapat Konsolidasi Pimpinan Pergunu DIY

Khotib mengisahkan. Ada seorang Arab jahiliyah bertamu ke rumah Rasulullah. Nabi-pun menyuguhi tamu tersebut dengan hormat. Segelas susu dihidangkan, habis diminumnya. Dihidangkan lagi, habis diminumnya. Dihidangkan kembali, habis diminumnya.

Demikian adanya sampai tujuh gelas susu diteguknya sampai habis jua. Begitu selesai pulanglah dia begitu saja. Nabi-pun memakluminya dan melaksanakan dakwah seperti biasa, tidak marah pun membencinya.

Beberapa bulan kemudian Arab jahiliyah masuk Islam. Merasa tertinggal dengan para sahabat yang lebih dahulu. Pria mualaf tersebut belajar agama dengan sungguh-sungguh. Tidak berselang lama pria tersebut datang kembali ke rumah Rasulullah.

Suguhan susu seperti dahulu ia dapatkan dan meminumnya hingga habis. Ketika Nabi akan mengabilkan susu yang keduanya. Berkatalah pria mualaf tersebut; “Wahai Rasulullah cukup untukku, cukup untukku dengan segelas susu itu”.

Contoh yang nyata perubahan sikap dan jati diri dari seorang jahiliyah menjadi seorang mukmin. Pola hidup yang tadinya dipenuhi dengan kerakusan digantinya dengan kesederhanaan. Kesederhanaan dalam pola makan, dalam pola berpakaian dan bertingkah laku.

Baca Juga :  PW Pergunu DIY Buka Beasiswa Kulaih S1, S2 dan S3 Tahun 2024

Hari ini hari kemenangan dan kejayaan kaum beriman. Berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala usai menjalankan siyam ramadan sebulan lamanya. Ikrar terbaiknya lantunan doa kepasrahan, “Allahummaj’alna minal’aidin wal faizin wal maqbulin”.

Ramadan karim telah terlewati. Pascanya pembentukan jati diri selaras dengan jiwa yang bersih dan suci. Yakni menciptakan perubahan diri dari kualitas yang rendah menjadi kualitas diri yang tinggi.

Mampu menundukkan godaan nafsu perut, mengendalikan libido seksual, dan menghindari nafsu yang menyesatkan. Begitulah khotib muda tersebut mengingatkan dalam khutbahnya Hari Raya.

Pelaksanaan Salat Idul Fitri Masjid At-Taqwa Kadiraja 1 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta ikuti protokol kesehatan. Jamaah memenuhi ruang utama masjid, teras kanan, kiri, dan depan hingga meluap sampai di halaman.

Penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Fitri 1442 H tersebut berjalan hikmat dan lancar. Bertindak selaku  imam salat Ustadz Sirin Kalimantani, khotib Fauzan Satyanegara, dan bilal Alwan Ariyanto SPdI. (Bj)

Berita Terkait

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai
Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat
Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka
Dari Kelas ke Lapangan: SMK Diponegoro Depok Wujudkan Ilmu Jadi Aksi Nyata
Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim
Langkah Teguh MADIPO Mewujudkan Generasi Muda Siap Hadapi Tantangan Global
Mereka Bilang Santri Sulit Masuk PTN, MA Diponegoro Membantahnya!
Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Maksum Wafat, Dunia Pesantren Kehilangan Sosok Ulama Perempuan Kharismatik
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 14:50 WIB

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai

Selasa, 19 Agustus 2025 - 12:55 WIB

Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:17 WIB

Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:22 WIB

Dari Kelas ke Lapangan: SMK Diponegoro Depok Wujudkan Ilmu Jadi Aksi Nyata

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:39 WIB

Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB