Mengenang KH Bisri Syansuri, Tokoh Pendiri NU Perintis Pendidikan Islam

- Penulis

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH Bisri Syansuri merupakan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ia wafat pada 25 April 1980 di usia 93 tahun. Tepat pada Kamis (25/04/2024), merupakan ke 44 tahun Mbah Bisri, sapaan KH Bisri Syansuri, berpulang ke Rahmatullah. Mbah Bisri dimakamkan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Mbah Bisri semasa hidupnya telah memberikan banyak kontribusi dan peran bagi bangsa dan Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Rais ‘Aam hingga Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri NU yang menguasai ilmu fikih. Ia belajar kepada Kiai Abdus Salam, seorang ahli dan hafal Al-Qur’an dan juga ahli dalam bidang fikih semasa mengenyam pendidikan di pesantren.

Melalui ajaran gurunya, Mbah Bisri mampu mendalami sejumlah ilmu. Mulai dari ilmu nahwu, sharraf, fikih, tasawwuf, tafsir, dan hadits.

Baca Juga :  Biografi Hadratusy Syekh Kiai Haji Hasyim Asy'ari

Ia pernah belajar ilmu agama kepada kedua tokoh agama yang terkenal pada waktu itu, yakni KH Kholil Kasingan Rembang dan KH Syu’aib Sarang Lasem. Selepas belajar kepada kedua gurunya, ia melanjutkan berguru kepada Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.

Saat menimba ilmu di Bangkalan inilah ia kemudian bertemu dengan KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang yang kemudian menjadi kawan dekatnya hingga akhir hayat, di samping sebagai kakak iparnya.

Mbah Bisri juga merupakan salah satu murid dari Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari. Ia dikenal dengan kecerdasannya dalam memahami dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan umat melalui pendekatan fikih murni.

Peran Mbah Bisri terhadap perkembangan NU tidak hanya seputar keilmuan fikih saja. Ia juga pernah menjadi inisiator pendirian pesantren perempuan pertama. Ia pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, atau lebih dikenal dengan Pondok Denanyar Jombang, sepulangnya menimba ilmu di Makkah.

Baca Juga :  Saudagar Kaya  Santri Keturunan Sunan Ampel : Ketua PBNU Pertama

Di pesantren yang didirikannya ini, Mbah Bisri membuat gebrakan sebagai ulama pertama yang membuka kelas khusus santri perempuan. Kelas ini awalnya diisi oleh santri-santri perempuan di lingkungan pesantrennya, hingga akhirnya berkembang besar.

Upaya Mbah Bisri dalam mendirikan pesantren putri adalah langkah tepat sebagai ulama fikih yang melahirkan terobosan penting demi kemajuan pendidikan kaum perempuan.

Ijtihad kreatif ini dilanjutkan oleh putri Mbah Bisri, Nyai Musyarofah, yang diperistri Kiai Abdul Fattah, Tambak Beras, Jombang. Salah satunya dengan mendirikan pesantren putri di Pesantren Tambak Beras pada tahun 1951. (rdp)

Penulis : Dipadilaga

Editor : Rumi Risang

Sumber Berita: Kanal Santri

Berita Terkait

PAHLAWANKU, 10 NOVEMBER 1945
Saudagar Kaya  Santri Keturunan Sunan Ampel : Ketua PBNU Pertama
Sepenggal Kisah Habib Ja’far dalam Menjauhi Dunia
Biografi Kiai Bisri ‘Syansuri’ dari Pati/Jombang
Biografi KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Biografi Hadratusy Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:08 WIB

Mengenang KH Bisri Syansuri, Tokoh Pendiri NU Perintis Pendidikan Islam

Sabtu, 11 November 2023 - 01:57 WIB

PAHLAWANKU, 10 NOVEMBER 1945

Sabtu, 26 Februari 2022 - 13:15 WIB

Saudagar Kaya  Santri Keturunan Sunan Ampel : Ketua PBNU Pertama

Jumat, 12 Maret 2021 - 04:04 WIB

Sepenggal Kisah Habib Ja’far dalam Menjauhi Dunia

Senin, 1 Maret 2021 - 14:18 WIB

Biografi Kiai Bisri ‘Syansuri’ dari Pati/Jombang

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB