Mereka Bilang Santri Sulit Masuk PTN, MA Diponegoro Membantahnya!

- Penulis

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangga! Lulusan Angkatan Pertama Tembus Kampus Impian

Tahun 2025 adalah tahun istimewa bagi MA Diponegoro: angkatan pertama lulus! Dan lebih membanggakan lagi, para alumni berhasil menembus berbagai perguruan tinggi unggulan di Indonesia, baik jalur prestasi maupun seleksi nasional.

Berikut daftar santri yang lolos perguruan tinggi negeri:

SPAN-PTKIN (jalur prestasi):

  1. Naufal Al FakhriUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  2. Taufik Nur FadilahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes):

  1. M. Ihsan MusyaffaUniversitas Gadjah Mada (UGM)
  2. Fina Salma FikriaPoliteknik Negeri Malang
  3. Mutia Nurul MuthmainnahUPN Veteran Yogyakarta
  4. Hubayba Mayang MahamidaUPN Veteran Yogyakarta
  5. Dicky DarmawanPoliteknik Negeri Sriwijaya
  6. Fitri Aenur RohmahUniversitas Negeri Surabaya
Baca Juga :  Guru dari Berbagai Disiplin Ilmu Bersiap Lahirkan MA Baru

Prestasi ini membuktikan bahwa santri bisa! Belajar di madrasah dan pesantren tidak menghalangi mereka untuk bersaing di jalur akademik nasional. Justru, nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan spiritualitas yang tumbuh di pondok menjadi bekal penting untuk menembus ketatnya seleksi perguruan tinggi negeri.

Lingkungan yang Menumbuhkan Karakter

Tidak semua sekolah dan madrasah bisa menjadi tempat aman untuk bertumbuh. Tapi MA Diponegoro menempatkan pembinaan karakter sebagai napas harian. Santri terbiasa dengan rutinitas pesantren: bangun pagi, shalat berjamaah, mengaji, menghafal, hingga mengikuti diskusi keagamaan. Semuanya dibingkai dalam suasana yang akrab dan kekeluargaan.

Baca Juga :  Nahdlatul Ulama dalam Pendidikan Indonesia

Yang menarik, meski berada di lingkungan pesantren, kehidupan santri di MA Diponegoro tetap dinamis. Mereka bisa ikut ekstrakurikuler seperti multimedia, marching band, hadrah, English Club, hingga pelatihan kewirausahaan.

“Bagi saya, anak mondok itu bukan hanya soal ngaji, tapi soal hidup. Mereka belajar mengatur waktu, menghormati orang lain, bahkan mengelola rindu,” ujar Ustaz Al, salah satu pembina asrama.

Penulis : Dipadilaga

Editor : Rumi Risang

Berita Terkait

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai
Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat
Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka
Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud
Jejak Cinta dan Iman: Kaligrafi Ayat Kursi Hadiah Istimewa Alumni MADIPO
Dari Kelas ke Lapangan: SMK Diponegoro Depok Wujudkan Ilmu Jadi Aksi Nyata
Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim
Ujung Akhir dari Segala Ilmu
Berita ini 209 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 14:50 WIB

PWNU DIY Serukan Perdamaian dan Doa Bersama Untuk Indonesia Damai

Selasa, 19 Agustus 2025 - 12:55 WIB

Nahnu TV, Media Resmi PWNU DIY untuk Menguatkan Dakwah dan Informasi Umat

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:17 WIB

Mancakrida IV: Menyulut Jiwa Tangguh dan Kreatif di Alam Terbuka

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:58 WIB

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 7 Juli 2025 - 08:01 WIB

Jejak Cinta dan Iman: Kaligrafi Ayat Kursi Hadiah Istimewa Alumni MADIPO

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB