Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

- Penulis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di antara ruku‘ yang meruntuhkan ego dan sujud yang meleburkan diri, ada jeda yang sering dipandang sederhana: duduk di antara dua sujud. Namun justru di sanalah kelembutan Ilahi menyapa. Ia bukan sekadar istirahat, tapi helaan napas ruhani setelah meruntuhkan segala keangkuhan di hadapan-Nya.

Imam al-Ghazālī dalam Iḥyā’ menulis, “Duduk di antara dua sujud adalah saat hamba berhenti sejenak untuk memohon semua kebutuhannya, merintih dalam ketenangan, lalu bersiap kembali menenggelamkan wajahnya dalam penghambaan.”

Di duduk ini, kita melafazkan doa singkat namun memuat lautan makna:

رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي، وَارْزُقْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَاعْفُ عَنِّي

Baca Juga :  Nahdlatul Ulama dalam Pendidikan Indonesia

Ampuni aku… rahmati aku… perbaikilah yang retak dalam hidupku… angkat aku dari keterpurukan… berilah aku rezeki halal dan barakah… tunjukkan jalan-Mu… lindungi aku dari bala… maafkan aku…

‏Ibnu al-Qayyim berkata, “Doa ini intisari segala permintaan hamba. Ia merangkum ampunan masa lalu, rahmat saat ini, petunjuk jalan, perlindungan, dan limpahan kebaikan yang akan datang.”

‏Lihatlah betapa lembutnya Allah. Setelah sujud, Dia tidak langsung memerintahkanmu bangkit. Dia memberi jeda agar kau duduk dalam keheningan, meneguk rahmat-Nya perlahan, sebelum kembali bersujud lebih dalam.

‏Para sufi memandang duduk ini sebagai tempat ruh bernafas. Setelah tenggelam dalam fana sujud, jiwa yang luluh diberi jeda untuk merasakan baqā’—kehadiran yang kembali pada hidup, namun lebih jernih.

Baca Juga :  Temu Pendidik Nusantara XII di Sleman: Pendidikan sebagai Kunci Mitigasi Krisis Iklim

‏Jangan anggap remeh duduk di antara dua sujud. Ia mengajarkan bahwa setiap kejatuhan butuh jeda untuk bangkit, dan setiap bangkit harus disertai pengakuan akan kelemahan.

Berhentilah sejenak, biarkan hatimu merayu pada-Nya. Duduk itu bukan sekadar transisi gerak. Ia adalah mushafahātul qalb—berbisiknya hati dengan Rabb-nya, dalam lirih yang tak terdengar telinga manusia, tapi disambut langit dengan kasih sayang.

Lantas mengapa harus sujud dua kali? Kok gak cukup sekali? Ada apa dengan sujud yang kedua dalam shalat?

Penulis : Dipadilaga

Editor : Alula

Sumber Berita: Nahnu TV

Berita Terkait

Jejak Cinta dan Iman: Kaligrafi Ayat Kursi Hadiah Istimewa Alumni MADIPO
Ujung Akhir dari Segala Ilmu
Mereka Bilang Santri Sulit Masuk PTN, MA Diponegoro Membantahnya!
Menjadi Pahlawan Digital? Ini kuncinya!
PERSEPSI YANG DIBENARKAN, BERSYUKUR KEMUDIAN
SMP-MTs Negeri Swasta Terjunkan Siswa Siswi Terbaiknya pada Madipo Fest’22
Maulid Nabi Muhammad saw di Diponegoro Ingatkan Program Ngarso Dalem
Rancang Keberhasilan Belajar, MA Diponegoro Lakukan Psikotes Dalam Penjaringan PPDB
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:58 WIB

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 7 Juli 2025 - 08:01 WIB

Jejak Cinta dan Iman: Kaligrafi Ayat Kursi Hadiah Istimewa Alumni MADIPO

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:07 WIB

Ujung Akhir dari Segala Ilmu

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:11 WIB

Mereka Bilang Santri Sulit Masuk PTN, MA Diponegoro Membantahnya!

Sabtu, 3 Desember 2022 - 16:13 WIB

Menjadi Pahlawan Digital? Ini kuncinya!

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB