Duta Pembelajaran Darurat Covid di Rumah Murid

Guru tangkas murid cergas
Guru tangkas murid cergas

Pergunu DIY β€“GAMPING– Ada tanda-tanda harapan baik. Keajaiban dalam kedaruratan senantiasa diminta dalam doa-doa munajat kita semua. Sekolah Kembali dibuka. Murid guru bertemu seperti sedia kala, alami dan manusiawi. Zona hijau di Sleman disyukuri. SDNU melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas di rumah warga. Fauzan dan Istiqomah terjun menghampiri santri-santri belajar dan mengaji di rumah Ananda Zada, pada Kamis 13/8/20.  

Murid itu masa depan. Murid itu aset baru bangsa. Tunas bangsa ini pembawa harapan. Tunas bangsa ini akan menjadi jariah kita semua. Jarinya kita investasi jangka Panjang, menanam cita-cita. Darinya kita menabung bahagia. Mereka anak kita, para santri yang memiliki bakat dan potensi diri. Guru tangkas, murid kan cergas -cerdas dan trengginas.

Covid-19 datang bukan karena diundang. Doa keselamatan `segenap penduduk bumi terus berkumandang.  Di rumah-rumah, musola, surau atau di masjid, qunut nazilah diamini peserta salat jamaah. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di manca negara coronavirus mewabah. Kita tidak boleh diam, lebih-lebih abai. Sebagaimana yang dilakukan Istiqomah, SPdI duta pembelajaran SDNU Sleman sedang menunaikan tugas kunjungan belajar di rumah murid.

Pandemi corona itu kiamat ringan. Pandemi covid itu kiamat kecil, sementara sifatnya. Wabah, pandemi, dan cobaan semacamnya merupakan kehendak Adi Maha Kuasa Allah Swt. Iman kita mengingatkan. Iman kita menguatkan. Iman kita menyelamatkan. Allah Ar-Rahim sedang menguji hamba-Nya. Doa, kesadaran, keiklasan, dan perjuangan menjadi wasilah diangkatnya wabah covid-19 yang melanda penduduk bumi.

Kita tidak boleh lemah kehilangan kekuatan. Murid-murid pemangku masa depan harus tetap bisa belajar. Mereka penerus bangsa yang harus kita siapkan. Wabah menyembunyikan celah penyelesaian. Beruntung kita dibekali pedoman mu’jizat kanjeng Nabi Muhammad Saw Um-Mulkitab, Al-Quran Al-Karim. Kabar gembira mulai kita buka bersama. Beragam skenario pembelajaran dan pelayanan sekolah terus dilakukan.

Guru datang murid senang. Menghampiri mereka lebih dekat meski dalam tempo sangat singkat memberi beribu manfaat. Orang tua bahagia, meski kesulitan-kesulitan tidak terjawab semua. Kerjasama tri pusat pendidikan; guru, orang tua, dan warga desa, sekolah, keluarga, dan masyarakat saat ini sedang kita praktikkan, pembelajaran darurat di rumah murid. (Bj)