Pergunu DIY βMOJOKERTOβ Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro Yogyakarta memasuki operasional triwulan kedua. Laporan perkembangan disusun untuk melihat sejauhmana pelayanan madrasah dan programnya dilaksanakan. Laporan diserahkan Kepala Madipo, Fauzan Satyanegara dan diterima pengurus Yayasan Ponpes Pangeran Diponegoro, H Saliman SAg pada Selasa 7/11/22.
Perjalanan operasional MA Diponegoro Yogyakarta menuju satu semester pada tahun pelajaran perdana 2022/ 2023, Juli s.d. Oktober lancar terpimpin. Keadaan murid stabil. Menerima 23 murid hinga kini masih sama. Diawal dua anak mengundurkan diri namun dalam perjalananya datang lagi dua pendaftar baru yang menggantikanya.
MA Diponegoro (Madipo) saat ini memiliki 17 guru/ tenaga pendidikan. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan (GTK) stabil. Guru harian dan guru terbang telah bertugas, amanah dan profesional. Kegiatan utama dapat dilaksanakan, pula kegiatan tambahan. Kegiatan jejaring antar internal dan eksternal lembaga terjalin baik.
Secara umum ada tiga kerangka pembiayaan MA Diponegoro. Yakni (1) pembiayaan yang sifatnya operasional harian, (2) pembiayaan personal rutin setiap bulan, dan (3) pembiayaan investatif, pembangunan atau kejariyahan.
Pembiayaan operasional meliputi; (a) pembiayaan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), pengadaan alat tulis kantor (ATK), transportasi, komunikasi (internet), listrik, konsumsi, rapat, evaluasi, dokumentasi/ pelaporan. (b) pembiayaan kegiatan jejaring social, kedinasan dan promotive, dan (c) pengembangan kompetensi GTK.
Pembiayaan personal MA Diponegoro yaitu keuangan untuk kesejahteraan guru dan karyawan dengan mencau pada Keputusan Gubernur DIY No.372/KEP/2021 DIY tentang UMP 2022. Pembiayaan rutin bulanan kesejahteraan ini diperoleh dari orang-tua wali, usaha ekonomi, donator/ bantuan pemerintah, dan sumber lainnya.
Pembiayaan investatif, pembangunan atau kejariyahan MA Diponegoro diperoleh dari orang tua wali murid diawal pendaftaran. Walimurid mendapat porsi berderma untuk fasilitas pendidikan, kelengkapan sarana prasarana, jariyah tanah dan bangunan. Pembiayaan ini penting untuk keswadayaan dan perencanaan pembangunan.
MA Diponegoro telah dikenal luas berbagai kalangan; sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi. Yakni UIN Sunan Kalijaga, UAA, UNY, UGM, UPN, UII, dan UNU Yogyakarta diantaranya. Mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat merupakan modal penting bagi setiap lembaga pendidikan untuk menjadi besar dan berkualitas.
Menghadapi tahun ajaran baru 2023/2024 MA Diponegoro penuh catatan dan tantangan. Biaya operasional akan dibantu pemerintah dengan skema bantuan operasional sekolah/madrasah (BOS). Ketersediaan GTK memadahi. Izin pemakaian ruang SMP untuk kelas dan kantor MA habis masa pakai pada Juni 2023.
Tahun pelajaran baru pada Juli 2023 mendatang MA Diponegoro membutuhkan dua ruang untuk kelas dan dua ruang untuk asrama. Target penerimaan peserta didik baru (PPDB) sejumlah 48 santri dengan skema 24 putri dan 24 putra. Peluang membangun di depan mata, hanya saja lahan dan biaya pembangunanya belum tersedia di tangan atau ditabungan.
Laporan dipaparkan bersamaan dengan acara pembubaran panitia National Festival of Madipo ’22 di aula Moro Seneng Pugeran Maguwoharjo. Dengan segala kekurangan dan kelemahanya Madipo Fest’22 oleh Risyanto SAg dkk event tersebut dilaksanakan dengan sangat baik dan sukses. Oleh karenanya usulan hadirin dan yayasan Madipo Fest akan diputar kembali tahun depan. Bj