JIHAD

- Penulis

Rabu, 9 Juni 2021 - 01:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentrem Widodo MPd

Tentrem Widodo MPd

Pergunu DIY –Piyungan– Di dalam ajaran pengamalan agama Islam kata jihad adalah satu kata yang tidak bisa dipisahkan. Karena jihad merupakan jalan untuk menuju takwa kepada Allah SWT. Sebenarnya makna jihad mempunyai pemahaman yang utuh. Agar setiap pribadi muslim tidak salah menafsirkan tentang arti jihad. Karena pada akhir-akhir ini banyak sekali kesalah pahaman diantara umat Islam. Kalau hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan menyebabkan perpecahan di antara umat Islam.

Sebenarnya makna jihad  telah banyak dijelaskan di dalam Al Qur’an. Salah satunya adalah terdapat di dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 142 yang artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”.

Baca Juga :  Laporan Perkembangan; MA Diponegoro Miliki Catatan dan Tantangan

Di dalam ayat tertulis di atas makna jihad dapat mengandung beberapa arti. Diantaranya adalah makna jihad artinya berperang untuk menegakan Islam dan melindungi orang-orang Islam, memerangi hawa nafsu, mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam, dan memberantas yang batil dan menegakan yang hak.

Begitu beragamnya makna jihad di dalam ajaran Islam. Sehingga setiap pribadi muslim harus bijaksana dan cerdas di dalam memahami dan mengamalkan tentang jihad. Sehingga umat Islam tidak mudah terpecah belah dan akan menjadi umat islam yang menyatu. Yaitu umat Islam yang dapat mencerahkan setiap umat manusia.

Baca Juga :  TEKNIK AMALAN JUM'AT TERAKHIR BULAN RAJAB

Disamping itu Nabi Muhammad Saw telah memberikan ajaran di dalam sutu hadist. Beliau bersabda : “Kalian telah pulang dari suatu jihad kecil menuju jihad besar”. Sahabat pun bertanya,’Apakah jihad yang lebih besar itu wahai ya Rasulallah? Jawab beliau, “Jihad melawan hawa nafsu”. Secara sanad hadist itu dihukumi lemah akan tetapi maknanya dinilai sahih.

Dengan melihat hadist tersebut maka yang paling penting bagi umat muslim sekarang ini adalah memerangi hawa nafsu. Nafsu terhadap kekuasaan juga nafsu terhadap kenikmatan kehidupan yang hanya sesaat. Dengan  memahami tentang jihad yang benar maka kita akan terselamatkan dunia dan akhirat.

Penulis: Tentrem Widodo, MPd Guru SMP Ma’arif Pembangunan Piyungan

Berita Terkait

Ujung Akhir dari Segala Ilmu
TEKNIK AMALAN JUM’AT TERAKHIR BULAN RAJAB
STRATEGI MEMILIH PEMIMPIN
Laporan Perkembangan; MA Diponegoro Miliki Catatan dan Tantangan
𝙍𝘼𝘽𝙐 𝙒𝙀𝙆𝘼𝙎𝘼𝙉, 𝘼𝙈𝘼𝙇𝙄𝙔𝘼𝙃 𝙉𝘼𝙃𝘿𝙇𝙄𝙔𝙔𝙄𝙉 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙋𝙀𝙍𝙎𝙋𝙀𝙆𝙏𝙄𝙁 𝙁𝙄𝙌𝙃 𝙎𝙔𝘼𝙁𝙄’𝙄
Sebagian Niat Qurban, lainnya Niat Aqiqiqah
Duta Pembelajaran Darurat Covid di Rumah Murid
Mengeluhnya Masyarakat Serta Rapuhnya Dunia Pendidikan!
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:07 WIB

Ujung Akhir dari Segala Ilmu

Jumat, 17 Februari 2023 - 01:18 WIB

TEKNIK AMALAN JUM’AT TERAKHIR BULAN RAJAB

Sabtu, 19 November 2022 - 08:14 WIB

STRATEGI MEMILIH PEMIMPIN

Sabtu, 12 November 2022 - 14:08 WIB

Laporan Perkembangan; MA Diponegoro Miliki Catatan dan Tantangan

Selasa, 20 September 2022 - 03:05 WIB

𝙍𝘼𝘽𝙐 𝙒𝙀𝙆𝘼𝙎𝘼𝙉, 𝘼𝙈𝘼𝙇𝙄𝙔𝘼𝙃 𝙉𝘼𝙃𝘿𝙇𝙄𝙔𝙔𝙄𝙉 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙋𝙀𝙍𝙎𝙋𝙀𝙆𝙏𝙄𝙁 𝙁𝙄𝙌𝙃 𝙎𝙔𝘼𝙁𝙄’𝙄

Berita Terbaru

Suplemen

Rahasia Duduk di Antara Dua Sujud

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:58 WIB