Pergunu DIY –WATES– Dalam rangkan menyiapkan manajemen penyelenggaraan madrasah yang mumpuni dan berkarakter Yayasan Abi Hasan Tholabi (Ya Hasbi) Pondok Pesantren Al-Quran (Pesawat) mengadakan Workshop Manajemen MA Berbasis Pesantren pada Sabtu, 3 Juni 2023 di di RM Dapur Semar Wates.
Worshop untuk kesiapan tahun pelajaran 2023/204 MA VIP Pesawat Wates Yogyakarta tersebut mengundang narausmber dari berbagai kalangan yakni dari unsur pejabat birokrasi, kiyai, akademisi, dan praktisi.
Nara sumber workshop yakni Kepala Kemenag Kab Kulonprogo, HM Wahib Jamil MPd, Ketua Ya Hasbi, KH Acmad Suadi, Dosen UIN Purwokerto, Dr Ali Muhdi Amnur, dan Kepala MA Diponegoro Yogyakarta, Fauzan Satyanegara.
Peserta workshop terdiri dari unsur pengurus, guru, tenega kependidikan, kepala madrasah sekolah di lingkungan Yayasan Abi Hasan Tholabi. Workshop internal ini merupakan upaya strategis MA VIP Pesawat untuk menjadi madrasah istimewa, cendekia, dan mandiri dalam mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa.
Sesi pertama workshop diisi pejabat birokrasi dan kiyai. HM Wahib Jamil MPd membawakan materi Menuju Madrasah yang Profesional melalui Pendekatan Kepengawasan Madrasah. Berikutnya KH Achmad Suadi yang juga Ketua Yayasan Abi Hasan Tholabi menyampaikan tentang SDM dan SDA MA VIP Pesawat.
Workshop yang dipandu Gus Kareem terasa lancar dan seger. Usai snack time sesi kedua dibuka dengan materi Cara Mengelola Madrasah Berbasis Pesantren oleh Dr Ali Muhdi Amnur dari Universitas Islam Negeri (UIN) Purwokerto, dan Berbagi Pengalaman Manajemen Madrasah dengan MA Diponegoro Yogyakarta oleh Fauzan Satyanegara.
Dr Ali Muhdi Amnur menjelaskan bahwa madrasah berbasis pesantren yakni madrasah yang menyatukan pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum secara holistik. Maka keluaranya ialah lulusan yang akademiknya baik, keimananya kuat, memilki moralitas dan nilai-nilai keislaman yang tinggi sehingga mampu menghadapi kehidupan dan tantangan zaman.
Kejatuhan mikrofon terakhir dari sesi kedua workshop Gus Kareem menyilahkan Fauzan Satyanegara menyampaikan pengalamanya mengelola madrasah. Strategi dan ranah manajemen itu meliputi GTK, operasional, dan sarana prasarana. Demikian Fauzan mengawali materi.
Manajemen itu rutinitas, maka diperlukan idealisme. Bagi pemimpin idealisme ini penting agar rutinitas dalam praktik mengelola madrasah memiliki alternatif dalam melihat keadaan dan permasalahan pun peluang. Idealisme menjadi energi penerang untuk melakukan inovasi dan kreativitas sebagai upaya meninggikan potensi-potensi madrasah.
Terkait dengan SDM, soliditas perlu dijaga. Di MA Diponegoro Yogyakarta ada pertemuan berkala, Jumát Excelent. Di forum tersebut update perkembangan madrasah, laporan, dan evaluasi serta perencananaan atau pembahasan urusan operasional madrasah sepekan kedepan. Jumat excellent berfungsi sebagai control, apresiasi dan motivasi kinerja SDM.
“Tugas profesional manajemen ada tiga. Yakni menguasai pekerjaan dan menyempurnakan pekerjaan masing-masing. Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dengan menambah pengetahuan baru. Menyiapkan pengganti untuk dirinya bilamana kelak dipromosikan.” Imbuh sekretaris PW Pergunu DIY tersebut memotivasi. Bj