Tantangan Guru Ditengah Majunya Tekhnologi Informasi

Pergunu DIYJOMBANG– Dalam rangka haul Al Maghfurlah K.H Wahab Hasbullah ke 51, pada Sabtu 11 Juli 2022 Kyai Zulfa Musthofa, Wakil Ketua Umum pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan bahwa K.H Wahab Hasbullah merupakan tokoh yang sulit di tandingi dalam banyak hal.

Kiyai Zulfa Musthofa menyampaikan syair untuk Mbah Wahab Hasbullah yang didalamnya mencakup kekaguman terhadap K.H Wahab Hasbullah seorang tokoh pendiri NU yang sangat luar biasa.

Kiyai Zulfa prihatinan adanya fenomena banyak pendakwah yang tidak menguasai kitab-kitab rujukan utama. Hal demikian memberikan dampak besar yang sangat tidak baik dalam kemajuan islam. Banyak guru atau ustad yang membid’ahkan dan mengkafirkan terhadap golongan muslim yang tidak sama dengan pahamnya. Demikian kyai Zulfa menerangkan.

Syair ini mengingatkan para pendakwah; guru dan ustadz untuk kembali ke rujukan kitab ulama-ulma terdahulu yaitu kitab kuning karangan salafusshalih dan tidak mengandalkan media google dalam memperolah ilmu. Ilmu yang tidak bersanad akan membawa kepada kerusakan dan kurangnya barokah.

“Saya ingin mempersembahkan syair untuk Mbah Wahab ini, dalam bahar basith.” Berikut syairnya;

زُرْتُ بِحَمْدِ الرَّحْمَنِ مَعْهَدَ الْمُعْجَبِ

Dengan memuji Allah yang Maha Pengasih aku berkunjung ke sebuah pesantren yang mengagumkan

تَامْبَاكْ بِيْرَاسْ يُنْشِرُ فَوَائِدَ الْمَذْهَبِ

Tambak Beras namanya, menyebarkan faedah-faedah keilmuan yang luar biasa

عَبْدُ الْوَهَّابِ جَلِيْلَ الْعِلْمِ وَالْأَدَبِ

Mbah Abdul Wahab adalah sosok yang memiliki keluhuran ilmu dan budi pekerti

أَجَنَّ اللَّيْلَ فَكَيْفَ لَا فَوْقَ الْأَغْلَبِ

Yang senantiasa menghidupkan malam, maka bagaimana beliau tidak lebih mulia dibandingkan kebanyakan manusia

يَا لَمَعَاتِ الْخَلُقِ مِنْ نُوْرِ الْمُحْجَبِ

Wahai yang paling berkilau di antara manusia lainnya yang terhijab dari cahaya

فَالْحَمْدُ للهِ ذَا الْمَجْمَعُ بِالرَّحَبِ

Maka segala puji bagi Allah, mbah Wahab memiliki perkumpulan yang berpengaruh luas

فَخْرُ النَّهْضِيِّيْنَ فِيْ الشَّرْقِ وَفِيْ الْمَغْرِبِ

Kebanggan warga Nahdliyyin di seluruh penjuru bumi

لَوْلاَ هُمُ مَا عِشْنَا فَنَحْنُ كَالطُّحْلُبِ

Jika bukan karena mereka, kita tidak hidup kecuali layaknya umut

مَا أَكْثَرَ الدُّعَاةَ مِنْ عُلاَّمَ الْيُوْتُوْبِ

Betapa banyak da’i dari golongan orang-orang yang terkenal di Youtube

فَأَفْتَى بِالْمَشْهَدِ بِلاَ رَجْعِ الْكُتُبِ

Dan mereka berfatwa hanya dengan melihat realitas tanpa merujuk kepada kitab-kitab

يَاحَسْرَةً لِلْغُوْغِلِ آخِذُ السَّبَبِ

Wahai merugilah orang-orang yang menjadikan Google sebagai sebab keilmuannya

وَإِنَّماَ الْعِلْمُ بِالْإِسْنَادِ وَالطَّلَبِ

Padahal seharusnya ilmu diperoleh dengan sanad yang jelas dan proses pencarian yang panjang

يَا رُبَّ طَالِبِ عِلْمٍ ظَاهِرِ الْجَلَبِ

Wahai para pencari ilmu yang mengerahkan segala upaya dzahir

فَعَوِّلاً بِالشُّيُوْخِ كَامِلِ الدَّرَبِ

Maka bersandarlah kepada para kyai dan guru agar proses menuntut ilmu menjadi sempurna

تِلْمِيْذُهُ الْبَنْتَنِيُّ يَرْجُوْ فَضْلَ الْقُرَبِ

Muridnya yang dari Banten (KH. Zulfa Mustofa) mengharapkan keutamaan dari kedekatan dengan mbah Abdul Wahab

فَبِالْقُرْبِ يُسْهِلُ الْمَطْلُوْبَ لمَ ْنَطْلُبِ

Dengan kedekatan itu barokah darinya lebih mudah didapatkan, sekalipun kita tidak memintanya

ياَ رَبَّنَا اجْمَعْنَا فِيْ النَّهْضَتِكَ الطَّرَبِ

Duhai Tuhan kami, kumpulkanlah kami dalam kebangkitan-Mu yang penuh suka cita

فِيْ الدَّارَيْنِ زُلْفَانَا بِزُمْرَةِ الذَّهَبِ

Kumpulkanlah kami bersama hamba-hambaMu yang shalih di dunia dan akhirat

Kyai Zulfa menunjukkan keprihatinannya terhadap fenomena yang terjadi saat ini, yang mana banyak pendakwah di media sosial yang dijadikan panutan, padahal mereka tidak menguasai kitab-kitab rujukan yang utama. Mereka seringkali “berfatwa” hanya berdasarkan “kira-kira”. 

Syair tersebut mengingatkan agar seorang penuntut ilmu tidak hanya berpatok pada google. Ilmu diperoleh tidak dengan cara instan yakni untuk mendapatkan ilmu butuh perjuangan dan waktu panjang serta harus dengan guru agar bisa mendapatkan ilmu yang sempurna.

Guru harus berperan dalam mencapai kesempurnaan ilmu. Guru harus pandai dan selektif menyampaikan keilmuanya dengan berpedoman pada banyak sumber terutama sumber rujukan yang sampai pada rosulullah etah apapun jenis keilmuanya. Lebih lebih dalam mensukseskan program pemerintah yaitu merdeka belajar. Sumber rujukan dapat di ambil dari sumber pokok untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

“Merdeka Belajar” dalam hal ini bermaksud agar peserta didik memiliki kemampuan beripikir kritis, kreativitas, kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, kerja sama dan berkolaborasi agar nantinya peserta didik bisa memiliki pemikiran yang lebih matang, bijak, dan cermat agar peserta didik mampu memahami, mengembangkan dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana ajaran ahlussunah wal jama’ah. (AF)